Di sebuah rumah panggung sederhana yang dijadikan Rumah Literasi Anak, suara tawa dan celoteh anak-anak memenuhi udara sore. Tempat ini menjadi pusat kegiatan belajar dan bermain bagi puluhan anak yang sebelumnya tidak memiliki akses buku bacaan atau kegiatan edukatif. Yayasan Bantulah Usaha Pemberantasan Buta Huruf Indonesia menginisiasi rumah ini sebagai upaya membangun budaya literasi sejak dini.
Rumah Literasi Anak bukanlah sekolah formal, tetapi fungsinya sangat besar. Di sini anak-anak bebas membaca buku cerita, mengikuti kelas menggambar, mendengarkan dongeng, dan bermain sambil belajar huruf. Lingkungan yang menyenangkan membuat proses belajar terasa seperti bermain, tanpa tekanan.
Salah satu kisah inspiratif datang dari Rina, anak berusia 8 tahun yang tinggal di desa terpencil dan sebelumnya tidak mengenal huruf. Setelah 3 bulan mengikuti kegiatan di Rumah Literasi, ia kini bisa membaca buku cerita anak dengan lancar. Orang tuanya mengaku terharu dan bangga, karena tak menyangka anak mereka bisa berkembang begitu pesat.
Para relawan yang bertugas di Rumah Literasi Anak dilatih untuk menerapkan pendekatan edukatif yang inklusif dan penuh empati. Mereka menghindari metode yang kaku, dan lebih fokus pada membangun rasa ingin tahu dan kebiasaan membaca. Ini penting agar anak-anak tetap semangat meski tanpa fasilitas mewah.
Program ini juga melibatkan masyarakat setempat. Orang tua diajak berpartisipasi, baik sebagai penjaga rumah literasi, penyumbang buku, maupun fasilitator kegiatan. Dengan begitu, kegiatan ini menjadi milik bersama, bukan hanya milik yayasan semata.
Selain mengembangkan kemampuan membaca, kegiatan di Rumah Literasi Anak juga membentuk karakter. Anak-anak diajarkan untuk berbagi, bekerja sama, dan percaya diri menyampaikan pendapat. Nilai-nilai inilah yang akan membantu mereka tumbuh sebagai generasi penerus yang berdaya.
Melalui Rumah Literasi Anak, Yayasan Bantulah membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari hal-hal kecil. Dari sebuah ruangan sederhana, lahir masa depan yang penuh harapan bagi anak-anak Indonesia.